Empat Manfaat Kesehatan saat Mendaki di Alam Terbuka, Ternyata Dapat Tingkatkan Kebahagiaan

Aktivitas harian dengan pekerjaan yang menumpuk jelang akhir tahun, seringkali membuat stres dan menyebabkan penurunan produktivitas. Ada banyak faktor yang menyebabkan produktivitas seseorang turun, diantaranya adalah stres, sulit tidur, dan tubuh lesu. Karena itu, mendaki gununglah. Dengan cara ini tubuh akan mendapatkan udara segar, jika tinggal di daerah perkotaan.

Chairman Herbalife Nutrition Institute, David Heber mengatakan, ada beberapa penelitian yang menunjukkan manfaat nyata dari beraktivitas di luar ruangan dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah 4 manfaat mengapa mendaki di alam terbuka baik untuk kesehatan: Mendaki adalah jenis latihan yang membebani berat badan, yang berarti tulang dan otot bekerja lebih keras melawan gravitasi.

VIDEO Surat Hamas ke Keluarga Sandera Israel berisikan Kebohongan Pemerintah Netanyahu Renungan Harian Kristen 22 Januari 2024 Belajar dari Sejarah Masa Lalu VIDEO 80 Persen Terowongan Hamas Tak Mempan Digempur Israel, Tampak Kokoh dan Utuh

DEAL RESMI Transfer LIGA INGGRIS Pekan 4 Januari 2024: Man City 3, MU 9, Liverpool 14, Arsenal 3 Halaman 4 Media AS: Sumber Senjata Hamas dari Amunisi Israel yang Gagal Meledak hingga Kapal Militer Inggris Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4

Kegiatan ini membantu tubuh membangun atau mempertahankan kepadatan tulang, yang sangat penting saat menua. Studi menunjukkan bahwa kepadatan tulang menurun sekitar satu persen setiap tahun setelah usia 40 tahun. Beraktivitas di luar ruangan untuk mendaki dapat berdampak positif dalam membantu memperlambat penurunan ini.

CDC juga merekomendasikan 30 menit latihan fisik seperti berjalan cepat, 5 hari seminggu. Sebagai bonus tambahan, mendaki di alam terbuka memberi dosis Vitamin D dari paparan sinar matahari. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium, yang kita butuhkan untuk kesehatan tulang.

Mendaki jarak jauh di alam juga disarankan untuk meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan. Dalam sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam Current Biology, peneliti Kenneth Wright dari University of Colorado Boulder mengukur siklus tidur subjek sebelum dan selama perjalanan berkemah akhir pekan. Selama perjalanan, ketika subjek hanya terpapar cahaya alami (tanpa elektronik), kadar melatonin mereka meningkat, dan jam biologis internal mereka bergeser lebih awal.

Studi ini menunjukkan bahwa berada di alam membantu tubuh beralih ke siklus tidur alami. Olahraga fisik merangsang pelepasan endorfin, zat kimia dalam otak yang memicu perasaan positif. Mendaki tentu dapat meningkatkan mood kita bahkan lebih daripada berjalan biasa di lingkungan sekitar.

Peneliti dari Stanford University, Gregory Bratman, memberikan 60 orang pilihan antara berjalan 50 menit di hutan atau berjalan di jalan beraspal. Hasil menunjukkan bahwa mereka yang berjalan di alam mengalami lebih sedikit kecemasan dan pemikiran berlebihan, serta lebih banyak emosi positif dibandingkan dengan mereka yang berjalan di lingkungan perkotaan. Interaksi sosial saat mendaki, terutama dengan orang orang yang memiliki ikatan kuat, adalah unsur penting bagi kebahagiaan dan kesejahteraan. Vitamin D dari alam terbuka yang cerah yang sangat penting untuk kesehatan tulang juga melawan depresi.

Menurut tinjauan kritis dari 61 studi, terdapat korelasi antara depresi dan kekurangan vitamin D. Mereka yang memiliki kadar vitamin D terendah memiliki risiko depresi yang lebih tinggi, dan mereka yang depresi memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah. Gejala kekurangan vitamin D meliputi: Kelelahan, sakit sering, penyembuhan luka yang lambat pada tulang dan/atau nyeri otot, depresi. Seseorang yang mengalami perbaikan substansial dalam gejala depresi setelah menerima perawatan kekurangan vitamin D.

Dalam sebuah studi lain, peneliti Stanford menemukan bahwa subjek yang berjalan di alam selama 90 menit mengalami peningkatan aktivitas di korteks prefrontal subgenual, area otak yang terkait dengan depresi dan kecemasan saat dinonaktifkan. Temuan ini menunjukkan bahwa mendaki di alam berdampak positif pada mood. Olahraga sudah dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental, tetapi studi terbaru menemukan pengaruh positif bergabung dengan kelompok berolahraga terhadap pencapaian tujuan. National Institutes of Health meninjau berbagai studi yang menghubungkan manfaat dukungan sosial dengan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik.

“Mendaki alam secara teratur memperkuat jantung, paru paru, dan otot kita, serta pikiran kita. Dan pergi bersama teman juga dapat memberikan manfaat kesehatan. Jadi, saat tubuh mencapai puncak bukit di akhir jalan berdebu, berhentilah sejenak untuk mengagumi pemandangan dan hargai semua yang Anda lakukan untuk kesehatan dan kebahagiaan,” ujar Herber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *