Kemenparekraf Dorong Desa Wisata Sinergi untuk Perluas Terciptanya Lapangan Kerja

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong kolaborasi dan sinergi dari desa desa wisata dalam pengembangan potensi untuk peningkatan ekonomi dan meluasnya lapangan kerja. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi mengatakan, desa wisata tidak akan bisa berkembang sendiri tanpa sentuhan tangan warga dan para pelaku pariwisata. Hal itu karena pengalaman berwisata didapatkan tidak hanya melalui daya tarik wisata, melainkan dari pelayanan dan interaksi warga dengan wisatawan.

“SDM adalah isu yang sangat penting,” tegasnya dalam keterangan, Jumat (8/9/2023). Untuk itu, menurut Florida, kolaborasi antar pemangku kebijakan terkait pengembangan desa wisata, didukung sinergi antar desa wisata pun perlu terus dilakukan untuk mengolah diversifikasi produk dan mengoptimalkan paket wisata yang dapat ditawarkan bersama. “Pariwisata akan menjadi lebih kuat dan lengkap, dapat memperpanjang masa tinggal dan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi wisatawan,” tuturnya.

Siswa SMA Indonesia Sukses Go International dengan Menggelar Kompetisi Bisnis dan Kewirausahaan Wartakotalive.com Deretan Bintang Muda PBSI Hiasi Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters 2023 Kemenparekraf Dorong Desa Wisata Sinergi untuk Perluas Terciptanya Lapangan Kerja

Alam Ganjar Ajak Generasi Muda Tanah Air Berperan Aktif Songsong Indonesia Emas 2045 Desa Wisata di Sumbar Dapat Bantuan Modal dari Kemenparekraf, Sandiaga Uno: Buka Lapangan Kerja! Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all

Florida juga menegaskan, pihaknya terus mendorong kemajuan dan kemandirian desa wisata karena perekonomian berkembang dari desa. Bertumbuhnya sektor pariwisata di desa wisata dapat mengurangi angka pengangguran dan menekan laju urbanisasi. “Harapannya, desa wisata dapat menjadi kekuatan perekonomian, tidak hanya secara regional tetapi juga secara nasional,” urainya. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kali ini berlangsung selama 2 hari di Desa Wisata Gubugklakah, Kabupaten Malang; Desa Wisata Ngadas Sukapura dan Jetak, Kabulaten Probolinggo; Desa Wisata Ranupani, Argosari, dan Pagowan, Kabupaten Lumajang.

Sosialisasi berfokus untuk memberi pengenalan lebih lanjut bagi warga dan pelaku pariwisata tentang elemen penting dalam pariwisata yang meliputi Sapta Pesona, CHSE, Pelayanan Prima, dan Manajemen Konflik. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto menyatakan, pemegang kunci penting berkembangnya sebuah desa wisata adalah dari sisi SDM. “Setiap stakeholder harus kompak satu visi. Yang memiliki kesadaran wisata tidak hanya pokdarwis (kelompok sadar wisata), tapi seluruh masyarakat desa. Mereka harus tahu, bahwa desanya adalah desa wisata dan mau berbuat sesuatu agar desanya menjadi tujuan wisatawan, agar wisatawan nyaman, bahkan mengulang kunjungan,” tuturnya.

Tahun ini, tahapan Sosialisasi dalam Kegiatan Kampanye Sadar Wisata melibatkan 90 desa wisata di 6 DPP (Daerah Pariwisata Prioritas) yakni Labuan Bajo, Wakatobi, Danau Toba, Lombok, Borobudur Yogyakarta Prambanan, serta Bromo Tengger Semeru. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M. Paham menjelaskan bagaimana program Kampanye Sadar Wisata 5.0 ditujukan untuk mendorong peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desa. "Ini peluang yang sangat bagus bagi kita untuk belajar. Peran kita harus terus dijaga supaya kita sama sama bisa memajukan destinasi, mempromosikan, dan juga memenuhi pendekatan kualitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *