Diserang Tiap Hari, Pangkalan Pangkalan Militer AS di Suriah Diguyur Bala Bantuan Sistem pertahanan udara, peralatan pengawasan, senjata, dan pasukan dilaporkan dikerahkan ke pangkalan pangkalan pendudukan Amerika Serikat (AS) di timur laut Suriah selama beberapa hari. Upaya itu dimaksudkan Pentagon untuk meningkatkan pertahanan pangkalan pangkalan militernya terhadap serangan dari milisi perlawanan.
Menurut sumber lokal yang dilansir Al Mayadeen , sejumlah pesawat kargo AS mendarat pekan ini di lapangan terbang di pangkalan Kharab al Jir yang AS. Pangkalan militer itu dilaporkan mendapat serangan pada Rabu (25/10/2023) malam oleh sebuah faksi yang menamakan dirinya Perlawanan Islam Irak di Suriah. Laporan menyebut, bala bantuan bagi pasukan AS juga masuk ke Suriah melalui penyeberangan perbatasan Al Waleed, yang sering digunakan tentara pendudukan AS untuk minyak curian ke pangkalannya di Irak.
Selama 10 hari terakhir, pangkalan AS di Irak dan Suriah telah diserang setidaknya sebanyak 13 kali. Jelang Pencoblosan Elektabilitas Paslon Berubah, Berikut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Jelang Pencoblosan Elektabilitas Beda Tipis di Jawa Timur
Man City Bisa Dilarang Tampil di Liga Champions, Skenario Mimpi Buruk Makin Dekat, Efek Girona Elektabilitas Capres 14 Hari Jelang Pemilu dari Sumatera hingga Papua, Anies Vs Prabowo Vs Ganjar RESPONS Seniman Butet Dilaporkan Relawan Projo: Kata Kata Binatang yang mana? Apa Sebut Nama Jokowi? Halaman 3
Hasil Survei Capres 15 Hari Jelang Pemilihan, Pilpres 2024 Satu Putaran? Ramai WhatsApp Hack, Hati hati Pilih Cara Sadap WA, Cek Isi Chat WhatsApp dan Tips Amannya Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all
Serangan serangan ini telah menyebabkan sedikitnya satu orang tewas dan puluhan lainnya luka luka, menurut para pejabat AS. “Ada beberapa laporan mengenai [cedera otak traumatis] serta beberapa cedera ringan yang dialami anggota militer,” kata seorang pejabat AS yang mengetahui serangan tersebut kepada Politico . Meskipun serangan milisi perlawanan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah bukanlah hal yang jarang terjadi, namun serangan tersebut meningkat secara signifikan setelah Israel dituding melakukan bombardemen terhadap ratusan warga sipil di Rumah Sakit Baptis Gaza pekan lalu.
Menanggapi krisis yang terjadi ini, Pentagon mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka akan mengerahkan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD battery) untuk mencegat rudal balistik dan sistem rudal Patriot tambahan ke Asia Barat. Washington telah mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara dan bala bantuan darat ke pangkalan mereka di Suriah selama setahun terakhir. Hal itu seiring meningkatnya kekhawatiran para pejabat tinggi AS atas rencana bersama Suriah, Iran, dan Rusia untuk mengusir pasukan pendudukan AS dari negara Levantine.
Sebagai informasi, Levant meliputi wilayah Lebanon, Suriah, Yordania, dan Palestina. Siprus, Semenanjung Sinai Mesir, dan Irak dianggap juga masuk dalam wilayah Levant (mediterania timur). Bala bantuan militer itu juga datang ketika suku suku Arab di Suriah terus melancarkan serangan terhadap Pasukan Demokratik Suriah (SDF) – sebuah milisi proksi Kurdi yang membantu AS mempertahankan kendali atas Suriah timur laut. Menurut sumber sumber lokal, pada Senin pekan ini, para pejuang suku tersebut menyerang beberapa posisi SDF di timur provinsi Deir Ezzor.
Sementara, serangan roket dan drone diluncurkan dari Irak ke ladang minyak Al Omar yang diduduki AS. Ketika oposisi bersenjata dan ketidakpuasan masyarakat terhadap Israel, AS, dan proksinya tumbuh di Asia Barat, Pentagon telah mengerahkan ribuan tentara dan hampir selusin kapal perang ke Laut Mediterania Timur untuk melindungi kepentingan mereka di wilayah tersebut.