Perdana, Korea Utara Izinkan Turis Asing Masuk Lagi setelah 4 Tahun, Rusia jadi Wisatawan Pertama

Perdana, Korea Utara Izinkan Turis Asing Masuk Lagi setelah 4 Tahun, Rusia jadi Wisatawan Pertama

Korea Utara kembali membuka pintu masuk untuk turis asing pasca pandemi Covid 19 pada awal tahun 2020. Menurut sebuah postingan dari otoritas Provinsi Rusia dan pemandu wisata Barat, Rusia akan menjadi wisatawan pertama yang diizinkan masuk ke Korea Utara. Nantinya, turis Rusia akan melakukan perjanalan ski ke Korea Utara selama 4 hari.

Mereka akan berangkat dari Rusia pada 9 Februari 2024 dan mencakup pemberhentian di Pyongyang dan resor ski. Menurut laporan Tass pada hari Rabu, sejumlah wisatawan dari wilayah timur jauh Rusia, Primorye, pertama tama akan terbang ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dikutip dari AP News. Di Pyongyang, mereka akan mengunjungi monumen seperti 'Menara Juche' yang namanya diambil dari nama ideologi Juche yang dianut Korea Utara.

Para wisatawan kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Masik Pass di pantai timur Korea Utara, tempat resor ski itu berada. Perjalanan tersebut diiklankan oleh sebuah lembaga yang berbasis di Vladivostok, diatur ketika gubernur wilayah timur jauh Rusia, Primorsky Krai, yang berbatasan dengan Korea Utara, Oleg Kozhemyako mengunjungi Pyongyang untuk melakukan pembicaraan pada bulan Desember, dikutip dari Reuters. Ramalan Zodiak Besok 31 Januari 2024 untuk Capricorn, Aquarius dan Pisces: Karir, Cinta, Kesehatan

Daftar 6 Negara yang Lolos ke Perempat Final Piala Asia 2023, Drama Korsel Pulangkan Arab Saudi DEAL RESMI Transfer LIGA INGGRIS Pekan 4 Januari 2024: Man City 3, MU 9, Liverpool 14, Arsenal 3 Halaman 4 Ramalan Zodiak Besok 31 Januari 2024 untuk Cancer, Leo dan Virgo: Horoskop Karir, Cinta dan Keuangan

Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all Kozhemyako melakukan perjalanan ke Pyongyang pada bulan Desember untuk melakukan pembicaraan mengenai peningkatan hubungan ekonomi sebagai bagian dari pertukaran bilateral sejak pertemuan puncak Kim Jong Un dan Vladimir Putin. Dengan adanya perjalanan ini, menggarisbawahi peningkatan kerja sama antara Moskow dan Pyongyang.

Manajer umum Koryo Tours yang berbasis di Beijing, Simon Cockerell, yang tidak terlibat dalam perjalanan tersebut, mengatakan bahwa mitranya di Korea Utara telah mengonfirmasi kunjungan tersebut. “Ini merupakan pertanda baik, namun saya ragu untuk mengatakan bahwa hal ini akan mengarah pada pembukaan yang lebih luas karena keadaan khusus untuk perjalanan kali ini,” katanya. Meskipun begitu, ia menilai ini merupakan langkah positif bagi Korea Utara.

“Tetapi mengingat tidak ada wisatawan yang berkunjung selama lebih dari empat tahun, perjalanan wisata apa pun dapat dipandang sebagai langkah maju yang positif," jelasnya. Pariwisata sebagian besar tidak terpengaruh oleh resolusi Dewan Keamanan PBB yang membatasi bisnis dengan Korea Utara terkait program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Sebelum adanya pandemi, Korea Utara sempat mengalami lonjakan wisatawan Tiongkok.

Lonjakan tersebut membawa dampak positif bagi Korea Utara. Saat itu, Korea Utara mendapat dana tambahan hingga 175 juta dollar, tepatnya pada 2019. Seorang profesor di Institut Studi Timur Juh Universitas Kyungnam di Seoul, Lim Eul Chul mengatakan Korea Utara kemungkinan akan membuka perbatasannya lebih lanjut dengan cara yang sangat terbatas dan bertahap.

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ketika KTT NATO Tengah Berlangsung

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ketika KTT NATO Tengah Berlangsung

Jepang melaporkan Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Rabu (12/7/2023) pagi. Rudal balistik milik Korea Utara ini jatuh di wilayah perairan Jepang. "Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke Laut Timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dikutip dari DW .

Penjaga Pantai dan Kementerian Pertahanan Jepang juga membuat pernyataan serupa. Penjaga Pantai Jepang mengatakan, rudal ICBM tampaknya mendarat sekitar 550 kilometer timur semenanjung Korea sekitar pukul 11.13 waktu setempat. Peluncuran rudal balistik ini terjadi ketika KTT NATO sedang berlangsung.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk yeol di sela sela KTT NATO. Siswa SMA Indonesia Sukses Go International dengan Menggelar Kompetisi Bisnis dan Kewirausahaan Wartakotalive.com Deretan Bintang Muda PBSI Hiasi Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters 2023

Kemesraan Rusia Korea Utara, Putin Kirim Surat, Kim Jong Un Pamer Rudal Balistik Antarbenua Terbaru Kunci Jawaban PKN Kelas 11 Halaman 143 Uji Kompetensi Bab 4: Perdamaian Dunia Halaman 3 Alam Ganjar Ajak Generasi Muda Tanah Air Berperan Aktif Songsong Indonesia Emas 2045

AS Kirim Kapal Selam, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antar Benua Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all Militer Korea Selatan mengatakan bahwa itu adalah rudal jarak jauh.

Rudal itu terbang selama 74 menit ke ketinggian 6.000 km dan jangkauan 1.000 km, lapor TV Asahi, mengutip seorang pejabat pertahanan Jepang. Peluncuran itu adalah yang pertama dilakukan Korea Utara sejak 15 Juni, ketika mengirim dua rudal balistik ke ZEE Jepang di perairan Prefektur Ishikawa. Dikutip dari Japan Times , peluncuran ini semakin meningkatkan ketegangan setelah peluncuran satelit yang gagal pada akhir Mei.

Korut telah berjanji untuk melakukan peluncuran satelit kedua secepat mungkin. Juru bicara pemerintah Jepang mengutuk peluncuran tersebut, menambahkan bahwa langkah Kementerian Pertahanan untuk menembak jatuh setiap rudal atau puing puing yang mengancam wilayah Jepang belum diaktifkan. Langkah itu diberlakukan setelah percobaan peluncuran satelit.

"Korea Utara telah secara konsisten menunjukkan bahwa mereka bekerja untuk memperkuat kemampuan nuklir dan misilnya, dan kami percaya bahwa mereka dapat terus meluncurkan berbagai jenis misil, melakukan uji coba nuklir, dan terlibat dalam provokasi lain di masa mendatang," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno. Peluncuran pada hari Rabu ini, datang beberapa hari setelah retorika panas dari Pyongyang yang memperingatkan AS untuk menghentikan patroli udaranya dan proposal kapal selam nuklir untuk mengunjungi perairan Korea. Pada hari Senin, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo jong, menuduh pesawat pengintai AS melanggar wilayah udara Korea Utara.

Dia mengatakan jika penerbangan seperti itu dilanjutkan, akan ada konsekuensi yang "mengejutkan". Dikutip dari BBC , pakar Korea Utara di Universitas Ewha Seoul, Prof Leif Eric Easley mengatakan, retorika semacam ini masuk ke dalam pola Pyongyang. "Mereka meningkatkan ancaman eksternal untuk menggalang dukungan domestik dan membenarkan uji coba senjata," kata Prof Leif Eric Easley.

Dia menambahkan Pyongyang sering mengatur peluncuran untuk "mengganggu apa yang dianggapnya sebagai koordinasi diplomatik terhadapnya". Terlepas dari sanksi PBB, Kim Jong Un telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan produksi hulu ledak nuklir negaranya dan pengembangan senjata yang lebih kuat. Analis memperkirakan perangkat keras Korea Utara terbaru akan dipamerkan pada akhir Juli ketika negara itu merayakan peringatan gencatan senjata Perang Korea, yang dikenal di negara itu sebagai Hari Kemenangan.