Barat Jor-joran Senjata ke Ukraina, Rusia: Rudal Balistik Antar-Benua Sarmat RS-28 Siap Tempur

Barat Jor-joran Senjata ke Ukraina, Rusia: Rudal Balistik Antar-Benua Sarmat RS-28 Siap Tempur

Rusia Kerahkan Rudal Balistik Antar Benua RS 28 yang Disebut Putin Tak Terkalahkan Saat Barat Jor joran ke Ukraina Rusia merespons manuver jor joran negara negara Barat dalam memberi bantuan persenjataan ke Ukraina, lewat sebuah pengumuman pengerahan senjata rudal balistik antar benua (ICBM/intercontinental ballistic missile). Rudal balistik antar benua ini merupakan rudal strategis generasi terbaru yang pernah digambarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “ yang tak terkalahkan”.

Laporan terbaru menyebut, rudal balistik Sarmat RS 28 Rusia ini sudah dikerahkan untuk tugas tempur di Ukraina. Sebelumnya, merujuk laporan kantor berita pemerintah RIA Novosti, Kremlin menyatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat akan siap untuk tugas tempur pada akhir tahun 2022. Namun tenggat waktu telah berlalu, dan pada Juni, Putin mengatakan bahwa sistem rudal baru akan dikerahkan untuk tugas tempur “segera”, tanpa menyebutkan tanggal spesifiknya.

Direktur Jenderal Roscosmos, badan antariksa Rusia, Yuri Borisov mengatakan kalau Rudal Balistik Antar benua itu siap digunakan perang, Jumat (1/9/2023). Pj Gubernur Kalbar Yakin Kopi Liberika Bakal Disukai Anak Muda Sriwijaya FC Selamat Degradasi Liga 2, Pj Gubernur Sumsel Target SFC Promosi ke Liga 1 Tahun Depan

Banyak Pemilih Bisa Ubah Pilihan Menurut Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024, Cek Kekuatan Paslon Usai Selamat Degradasi, Pj Gubernur Dorong Sriwijaya FC Lolos Liga 1 Seiring Manajemen Baru Soal dan Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 92, 93, 94, 95, 96 Kurikulum 2013 Halaman 4 Bangkapos.com

Pj Gubernur DKI Bakal Beri Solusi Terbaik untuk Pengusaha Terkait Kenaikan Pajak Hiburan Hasil Survei Pilpres 2024 Hari Ini, Perebutan Suara di Jawa Timur Kian Ketat, 3 Paslon Selisih Tipis Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all

"Kompleks (lokasi) strategis Rudal Sarmat RS 28 telah disiagakan dalam tugas tempur,” seperti dikutip dari RIA Novosti. Pada April 2022 silam, Moskow menyatakan telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, yang mampu membawa muatan nuklir. Putin, yang kerap melontarkan ancaman nuklir terselubung terhadap sekutu sekutu Barat Kyiv selama perang di Ukraina, saat itu mengklaim bahwa senjata tersebut akan membuat musuh musuh Rusia “berpikir dua kali.”

Rusia menguji salah satu hulu ledak Sarmat selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Ukraina pada Februari 2023, namun uji coba tersebut tampaknya tidak berhasil. RS 28 Sarmat – dijuluki 'Satan 2' oleh para analis Barat – adalah salah satu rudal generasi terbaru Rusia yang diluncurkan oleh Putin pada tahun 2018 yang juga mencakup rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard. Dengan berat lebih dari 200 ton dan mampu mengangkut banyak hulu ledak, Sarmat dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti rudal dengan fase peluncuran awal yang singkat.

Teknologi ini membuat sistem pengawasan musuh berpeluang kecil dan sempit untuk melacaknya. Langkah Moskow menerjunkan Sarmat RS 28 ini menjadi tandingan yang sepadan pada langkah NATO yang cenderung jor joran menyuplai Ukraina dengan amunisi dan persenjataan hebat. Jerman misalnya, setelah mengirimkan tank Leopard, terindikasi bakal mengirimkan rudal Taurus, roket dari udara ke darat yang punya daya jangkauan 500 kilometer.

Denmark dan Belanda di sisi lain, bersiap mengirimkan bantuan militer air support berupa pesawat F 16 plus pelatihan para pilot dengan supervisi dari Amerika Serikat (AS). Adapun AS sebagai ketua kelas, bahkan berencana menggelontorkan tambahan bantuan sebesar 250 juta AS berupa persenjataan dan amunisi ke Ukraina. Ini termasuk pengiriman paket pertama tank Abrams M1A1 yang dijadwalkan akan tiba di Ukraina dalam beberapa minggu ke depan.

Melihat langkah Rusia vs Ukraina beserta sekutu baratnya, peperangan besar lainnya dari apa yang disebut lanjutan dari 'counter offensive'Ukraina pada Juni silam, diyakini terjadi pada musim gugur mendatang.

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ketika KTT NATO Tengah Berlangsung

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ketika KTT NATO Tengah Berlangsung

Jepang melaporkan Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Rabu (12/7/2023) pagi. Rudal balistik milik Korea Utara ini jatuh di wilayah perairan Jepang. "Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke Laut Timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dikutip dari DW .

Penjaga Pantai dan Kementerian Pertahanan Jepang juga membuat pernyataan serupa. Penjaga Pantai Jepang mengatakan, rudal ICBM tampaknya mendarat sekitar 550 kilometer timur semenanjung Korea sekitar pukul 11.13 waktu setempat. Peluncuran rudal balistik ini terjadi ketika KTT NATO sedang berlangsung.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk yeol di sela sela KTT NATO. Siswa SMA Indonesia Sukses Go International dengan Menggelar Kompetisi Bisnis dan Kewirausahaan Wartakotalive.com Deretan Bintang Muda PBSI Hiasi Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters 2023

Kemesraan Rusia Korea Utara, Putin Kirim Surat, Kim Jong Un Pamer Rudal Balistik Antarbenua Terbaru Kunci Jawaban PKN Kelas 11 Halaman 143 Uji Kompetensi Bab 4: Perdamaian Dunia Halaman 3 Alam Ganjar Ajak Generasi Muda Tanah Air Berperan Aktif Songsong Indonesia Emas 2045

AS Kirim Kapal Selam, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antar Benua Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all Militer Korea Selatan mengatakan bahwa itu adalah rudal jarak jauh.

Rudal itu terbang selama 74 menit ke ketinggian 6.000 km dan jangkauan 1.000 km, lapor TV Asahi, mengutip seorang pejabat pertahanan Jepang. Peluncuran itu adalah yang pertama dilakukan Korea Utara sejak 15 Juni, ketika mengirim dua rudal balistik ke ZEE Jepang di perairan Prefektur Ishikawa. Dikutip dari Japan Times , peluncuran ini semakin meningkatkan ketegangan setelah peluncuran satelit yang gagal pada akhir Mei.

Korut telah berjanji untuk melakukan peluncuran satelit kedua secepat mungkin. Juru bicara pemerintah Jepang mengutuk peluncuran tersebut, menambahkan bahwa langkah Kementerian Pertahanan untuk menembak jatuh setiap rudal atau puing puing yang mengancam wilayah Jepang belum diaktifkan. Langkah itu diberlakukan setelah percobaan peluncuran satelit.

"Korea Utara telah secara konsisten menunjukkan bahwa mereka bekerja untuk memperkuat kemampuan nuklir dan misilnya, dan kami percaya bahwa mereka dapat terus meluncurkan berbagai jenis misil, melakukan uji coba nuklir, dan terlibat dalam provokasi lain di masa mendatang," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno. Peluncuran pada hari Rabu ini, datang beberapa hari setelah retorika panas dari Pyongyang yang memperingatkan AS untuk menghentikan patroli udaranya dan proposal kapal selam nuklir untuk mengunjungi perairan Korea. Pada hari Senin, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo jong, menuduh pesawat pengintai AS melanggar wilayah udara Korea Utara.

Dia mengatakan jika penerbangan seperti itu dilanjutkan, akan ada konsekuensi yang "mengejutkan". Dikutip dari BBC , pakar Korea Utara di Universitas Ewha Seoul, Prof Leif Eric Easley mengatakan, retorika semacam ini masuk ke dalam pola Pyongyang. "Mereka meningkatkan ancaman eksternal untuk menggalang dukungan domestik dan membenarkan uji coba senjata," kata Prof Leif Eric Easley.

Dia menambahkan Pyongyang sering mengatur peluncuran untuk "mengganggu apa yang dianggapnya sebagai koordinasi diplomatik terhadapnya". Terlepas dari sanksi PBB, Kim Jong Un telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan produksi hulu ledak nuklir negaranya dan pengembangan senjata yang lebih kuat. Analis memperkirakan perangkat keras Korea Utara terbaru akan dipamerkan pada akhir Juli ketika negara itu merayakan peringatan gencatan senjata Perang Korea, yang dikenal di negara itu sebagai Hari Kemenangan.