Robert Card, tersangka penembakan massal di Maine, Amerika Serikat ditemukan tewas setelah perburuan selama tiga hari, kata polisi. "Card (41) ditemukan tewas akibat luka tembak yang dilakukannya sendiri," kata Komisaris Keamanan Publik Maine, Michael Sauschuck. Komisaris Sauschuck mengatakan mayat itu ditemukan pada pukul 19:45 waktu setempat pada Jumat (27/10/2023) di dekat sungai air terjun Lisbon.
Insiden penembakan tersebut terjadi di dua tempat usaha di Lewinston, Maine, Rabu (25/10/2023) malam waktu setempat. Seperti diketahui penembakan massal itu menewaskan setidaknya 22 orang dan melukai sekitar 60 orang lainnya. Dilansir BBC, berita ini muncul beberapa jam setelah polisi mencabut perintah tinggal di rumah bagi komunitas lokal.
“Tersangka penembakan Rabu malam telah ditemukan dan meninggal,” kata Kantor Sheriff Kabupaten Androscoggin melalui Facebook. Download Kalender 2024 Lengkap dengan Tanggalan Islam, Jawa, Libur Nasional Format JPG, PDF, & PNG Eks Tim Mawar Kopassus Kecam Sejumlah Purnawirawan TNI Polri, Karena Memanaskan Suasana Pilpres
Unduh Template Kalender 2024 Gratis Versi PDF, PNG dan JPG, Lengkap Hari Libur dan Cuti Bersama Kunci Jawaban PKN Kelas 10 Halaman 138 Kurikulum Merdeka, Suku di Indonesia Halaman all Unduh Gratis Kalender 2024, Versi PDF, PNG dan JPG, Lengkap Tanggal Merah Hari Libur dan Cuti
Hasil Survei Pilpres 2024 Hari Ini, Perebutan Suara di Jawa Timur Kian Ketat, 3 Paslon Selisih Tipis Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4 Pada konferensi pers di Balai Kota Lewiston, Gubernur Maine Janet Mills mengatakan mayat tersebut ditemukan di Lisbon, dekat tempat penembakan terjadi.
“Saya bernapas lega malam ini mengetahui bahwa Robert Card tidak akan menjadi ancaman bagi siapa pun,” katanya. Gubernur Mills mengatakan penemuan jenazah tersangka akan menempatkan masyarakat pada 'jalan yang panjang dan sulit menuju penyembuhan'. Kepala Polisi Lewiston David St Pierre menambahkan bahwa dia “sangat gembira” dengan berita tersebut, tetapi “pekerjaan kami belum selesai di sini”.
Di antara korban tewas adalah seorang kakek, seorang pemain bowling muda berbakat, dan empat penduduk setempat yang tunarungu, berusia antara 14 hingga 76 tahun. “Kami akan berduka untuk keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, kami akan terus bekerja, kami akan bertahan dan kami akan menjadi orang yang lebih baik karenanya,” lanjutnya. Banyak rincian yang dirahasiakan karena pihak berwenang ingin berbicara dengan keluarga korban terlebih dahulu.
Konferensi pers lainnya dijadwalkan pada pukul 10:00 waktu setempat, Sabtu (28/10/2023). Robert Card dua kali bercerai dan memiliki tiga anak. Dia pernah ditangkap polisi karena kekerasan dalam rumah tangga dan kejahatan lainnya.
Salah satu mantan istrinya mendapat perintah penahanan terhadapnya. Meskipun Card mengidentifikasi diri sebagai seorang independen secara politik, Sky News melaporkan. Namun dia didentifikasi pernah memilih Barack Obama di Pilpres AS di masa lalu.
Tidak ada tanda tanda aktivitas mencurigakan dalam beberapa minggu terakhir, baik secara langsung maupun di media sosialnya, dan tidak ada catatan penyakit mental. Selesai melakukan penembakan, dia melarikan diri dengan kendaraan, CNBC melaporkan. Dua laporan muncul soal kendaraan yang diapakai.
Ada yang bilang dia pakai Honda Civic, sementara sumber lain menyebutkan Subaru Outback.