Aset Orang Terkaya Ukraina yang Disita Putin Akhirknya Akan Diakuisisi Perusahaan Rusia

Aset Orang Terkaya Ukraina yang Disita Putin Akhirknya Akan Diakuisisi Perusahaan Rusia

Rusia telah mengizinkan perusahaan dalam negeri Luchshee Resheniemengakuisisi aset perusahaan batu bara milik konglomerat Ukraina, Rinat Akhmetov. Kremin pada Kamis (25/1/2024) telah mengonfirmasi perusahaan saham gabungan 'Solusi Terbaik' akan mengakuisisi 100 persen saham Don Anthracite dan Obukhovsky Mine Management, yang berlokasi di Wilayah Rostov, dari Fabcell Limited yang berbasis di Siprus. Rinat Akhmetov dikenal sebagai seorang oligarki Ukraina, ia dipercaya sebagai orang terkaya di Ukraina dengan kekayaan aset sekitar 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 90 triliun (kurs 15.800/dolar AS).

Perusahaan saham gabungan 'Solusi Terbaik' akan mengakuisisi 100% saham Don Anthracite dan Obukhovsky Mine Management, yang berlokasi di Wilayah Rostov, dari Fabcell Limited yang berbasis di Siprus. Putin menandatangani penjualan tersebut berdasarkan keputusannya pada bulan Agustus 2022 tentang “penerapan langkah langkah ekonomi khusus di sektor keuangan, bahan bakar, dan energi sehubungan dengan tindakan tidak ramah yang dilakukan oleh negara negara asing tertentu dan organisasi internasional.” Perusahaan induk energi Akhmetov, DTEK, awalnya membeli kedua perusahaan tersebut pada tahun 2012, seharga $39 juta. Namun, pada tahun 2021, DTEK mengumumkan bahwa mereka akan menjualnya untuk melunasi hutangnya kepada Bank Tabungan.

Menurut outlet Rusia Kommersant, Don Anthracite dan Obukhovsky Mine Management dijual pada Agustus 2021 ke Valleyton Investments yang berbasis di Siprus seharga $230 juta, sementara utang mereka diperkirakan hampir $447 juta. Sinopsis Film Blood Father, Aksi Mel Gibson Jadi Pembunuh Berdarah Dingin, Malam Ini di TransTV Sinopsis Film Speed Racer, Aksi Balapan Ungkap Konspirasi Jahat, Tayang Malam Ini di TransTV

Aset Orang Terkaya Ukraina yang Disita Putin Akhirknya Akan Diakuisisi Perusahaan Rusia Sinopsis Danny the Dog, Adu Akting Jet Li dan Morgan Freeman, Tayang Malam Ini di TransTV Pilunya Remaja di Indramayu Terpaksa Putus Sekolah, Terbaring Lemah, Rumah Sakit Bilang Tak Apa apa

Sinopsis Film Triple Threat, Aksi Iko Uwais Melawan Pembunuh Bayaran, Tayang Malam Ini di TransTV Perang Rusia Ukraina Hari ke 704: Pasukan Putin Serang Benteng Kyiv di Kupyansk Dapat Upah Rp5000, Mbah Semi Utang Beras Demi Makan, Dinsos Sebut Hidupnya %27Sangat Tidak Kekurangan%27 Halaman 4

Namun pada bulan September 2022, aset Akhmetov di Rusia disita karena “membiayai terorisme,” karena SCM Holding miliknya memberikan sejumlah besar uang kepada militer Ukraina. Perusahaan lain yang berbasis di Siprus, Fabcell Limited, muncul pada saat itu sebagai pemilik sah kedua perusahaan pertambangan tersebut. Pada Juni 2023, Fabcell menyerahkan administrasi Manajemen Tambang Don Anthracite dan Obukhovsky kepada SBK Premier, yang sebelumnya merupakan divisi dari Sberbank.

'Solusi Terbaik' didirikan sebagai perusahaan saham gabungan bisnis kecil pada November 2022, dan diakuisisi oleh Orion 1 Specialized Financial Company LLC pada Januari 2023, dilaporkan dipimpin oleh eksekutif senior Sberbank.

Zelensky Ancam Presiden Rusia: Anak Cucu Putin Harus Diadili dan Dipenjara

Zelensky Ancam Presiden Rusia: Anak Cucu Putin Harus Diadili dan Dipenjara

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengancam seluruh keluarga Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan pengadilan pidana dan hukuman penjara yang lama. Ancaman itu disampaikan Zelensky lewat pidatonya saat menghadiri Forum Ekonomi Eropa di Davos, Swiss, pada Selasa (16/1/2024). Pemimpin Ukraina itu mengatakan bangsanya tidak akan memaafkan Putin, keluarga, dan pendukungnya.

“Pertama tama, rakyat Ukraina tidak akan pernah memaafkan Putin, rombongannya, semua orang yang mensponsori terorisme ini, yang merenggut nyawa kami, rakyat kami, anak anak kami," kata Zelensky. Zelensky mengatakan anak anak Ukraina yang selamat dari serangan Rusia, kini berjuang dan tumbuh di lingkungan perang. "Mereka tumbuh besar karena perang ini, dan membuat mereka kehilangan masa kanak kanaknya,” kata Zelensky, dikutip dari Unian Ukraine .

Ia mengatakan, anak dan cucu Putin akan menanggung akibat dari invasi Rusia di Ukraina, baik di dunia maupun di akhirat. "Putin tidak akan beristirahat dengan damai, baik di dunia ini maupun di akhirat. Baik anak anaknya, maupun cucu cucunya,” tambahnya. Hizbullah Balas Kematian Komandan Pasukan Radwan, Markas Komando Israel Hujan Drone Bunuh Diri

Padahal Kader PDIP Tapi Tak Dampingi Ganjar Kampanye di Makassar, Danny Pomanto : Baik Untuk Semua PSM Makassar Harap Tuah Stadion Batakan: Titik Balik ke Papan Atas! Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4

"Pemimpin Rusia tersebut adalah satu satunya alasan mengapa berbagai perang dan konflik terus terjadi,” lanjutnya. Zelensky menegaskan, keluarga Putin juga harus diadili di pengadilan dan dipenjara karena mendukung invasi Rusia di Ukraina. “Ya, kami bukan teroris, sehingga ini akan menjadi persidangan pidana, yang setelahnya Putin dan seluruh keluarganya akan menghabiskan liburan panjang bertahun tahun di balik jeruji besi," tambahnya, dikutip dari Interfax .

Menurut Zelensky, Putin adalah orang yang harus bertanggung jawab atas invasi Rusia yang mungkin akan meluas. “Harus ada tanggung jawab, karena setelah teror ini, akan ada pengulangan lainnya, otokrasi, agresi. Jadi, itu mungkin terjadi, jika tidak ada konsekuensinya,” kata Zelensky. Penyebutan cucu Putin oleh Zelensky terjadi hanya sehari setelah Anne Applebaum, jurnalis Amerika Serikat (AS) dan istri Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski, mengklaim Presiden Rusia memiliki cucu berkewarganegaraan Belanda.

Sumbernya adalah rekan Alexei Navalny, seorang blogger Rusia yang dipenjara karena mengorganisir demonstrasi anti pemerintah. Presiden Rusia ini menikah dari tahun 1983 hingga 2013 dan memiliki dua anak perempuan, yang tidak menjadi sorotan media. Mantan istrinya, Lyudmila Ocheretnaya, dijatuhi sanksi oleh Inggris pada 2022.

Komandan Angkatan Darat Negara NATO: Rusia Makin Kuat, Kita Harus Siap Perang

Komandan Angkatan Darat Negara NATO: Rusia Makin Kuat, Kita Harus Siap Perang

Komandan Angkatan Darat Negara NATO: Rusia Makin Kuat, Kita Harus Siap Perang Komandan Angkatan Darat Belanda, Letnan Jenderal Martin Wijnen, meminta negaranya untuk lebih siap menghadapi potensi perang melawan Rusia di masa depan. Menurutnya, Belanda memang menghindari terlibat peperangan yang bakal menguras banyak hal, termasuk perekonomian dan militer.

Namun, kata dia, Rusia menunjukkan peningkatan kekuatan meski sudah dilawan habis habisan oleh Ukraina yang dibantu Amerika Serikat dan negara NATO. “Belanda seharusnya sangat takut (mengindari) akan perang, dan masyarakat kita harus bersiap menghadapinya. Rusia semakin kuat,” kata Letnan Jenderal Martin Wijnen, komandan Angkatan Darat Kerajaan Belanda, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar De Telegraaf, Kamis (28/12/2023). Belanda, salah satu anggota pendiri NATO, telah menjadi sekutu kuat Ukraina dalam perang yang dimulai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari 2022.

Mark Rutte, perdana menteri Belanda, pekan lalu mengumumkan, negaranya segera mewujudkan pengiriman 18 jet tempur F 16 ke Ukraina untuk membantu pertahanannya melawan pasukan Putin. Terkini Survei Elektabilitas Capres, Pertarungan Sengit Prabowo, Anies dan Ganjar di Jakarta Banten Pendukung Ganjar dan Anies Sulit Dapat Bus untuk Kampanye, TPN: Kita Naik Motor

Komandan Angkatan Darat Negara NATO: Rusia Makin Kuat, Kita Harus Siap Perang NATO Siap siap Perang Besar Hadapi Rusia Cs, Kerahkan 90.000 Tentara, Latihan Bersama 31 Negara 57 Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami Barakallah Fii Umrik untuk Semua Orang, Ada untuk Kekasih! Serambinews.com

Ganjar dan Anies Gantian Kampanye di Makassar, Intip Survei Elektabilitas Capres di Sulsel Mantan Komandan Tertinggi NATO: China Baru Siap Perang Lawan AS 10 Tahun Lagi Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4

Wijnen, yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai jenderal tertinggi tentara Belanda pada 1 Januari, mengatakan Belanda harus mengikuti contoh negara negara lain yang dekat dengan Rusia. Dia mencontohkan persiapan militer yang dilakukan oleh negara negara seperti Swedia, Finlandia dan negara negara Baltik. “Belanda seharusnya tidak menganggap keselamatan kami terjamin karena kami berada 1.500 kilometer jauhnya [dari Rusia],” kata Wijnen.

Belanda belum memberlakukan wajib militer sejak tahun 1997, namun negara tersebut telah memulai program sukarela satu tahun untuk generasi muda. Wijnen mengatakan kepada De Telegraaf bahwa dia berharap program ini dapat menarik orang untuk bergabung dengan militer. Dia juga menyatakan cara terbaik untuk mencegah Rusia menginvasi Belanda adalah dengan mempertahankan pasukan dalam jumlah besar.

“Hanya ada satu bahasa yang dipahami Rusia, dan itu adalah bahasa militer yang kuat,” kata Wijnen. “Belanda harus belajar lagi bahwa seluruh anggota masyarakat harus siap ketika terjadi kesalahan.” Wijnen bukan satu satunya pejabat Eropa yang meminta negaranya untuk lebih siap menghadapi potensi perang pasca invasi Putin ke Ukraina.

Dalam wawancara tanggal 16 Desember dengan Welt am Sonntag, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius berbicara tentang perlunya Jerman memperlengkapi militernya dengan lebih baik dengan meningkatkan perlindungan senjatanya. Pistorius mengatakan Jerman harus mampu mempertahankan diri serta memberikan senjata kepada Ukraina karena AS dapat mengurangi keterlibatannya dalam perang Kyiv dengan Rusia. “Kami sebagai warga Eropa harus lebih terlibat dalam menjamin keamanan di benua kami. Kami memiliki waktu sekitar 5 8 tahun untuk menebus apa yang telah hilang, dari sudut pandang angkatan bersenjata, industri dan masyarakat,” kata Pistorius.

Barat Jor-joran Senjata ke Ukraina, Rusia: Rudal Balistik Antar-Benua Sarmat RS-28 Siap Tempur

Barat Jor-joran Senjata ke Ukraina, Rusia: Rudal Balistik Antar-Benua Sarmat RS-28 Siap Tempur

Rusia Kerahkan Rudal Balistik Antar Benua RS 28 yang Disebut Putin Tak Terkalahkan Saat Barat Jor joran ke Ukraina Rusia merespons manuver jor joran negara negara Barat dalam memberi bantuan persenjataan ke Ukraina, lewat sebuah pengumuman pengerahan senjata rudal balistik antar benua (ICBM/intercontinental ballistic missile). Rudal balistik antar benua ini merupakan rudal strategis generasi terbaru yang pernah digambarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “ yang tak terkalahkan”.

Laporan terbaru menyebut, rudal balistik Sarmat RS 28 Rusia ini sudah dikerahkan untuk tugas tempur di Ukraina. Sebelumnya, merujuk laporan kantor berita pemerintah RIA Novosti, Kremlin menyatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat akan siap untuk tugas tempur pada akhir tahun 2022. Namun tenggat waktu telah berlalu, dan pada Juni, Putin mengatakan bahwa sistem rudal baru akan dikerahkan untuk tugas tempur “segera”, tanpa menyebutkan tanggal spesifiknya.

Direktur Jenderal Roscosmos, badan antariksa Rusia, Yuri Borisov mengatakan kalau Rudal Balistik Antar benua itu siap digunakan perang, Jumat (1/9/2023). Pj Gubernur Kalbar Yakin Kopi Liberika Bakal Disukai Anak Muda Sriwijaya FC Selamat Degradasi Liga 2, Pj Gubernur Sumsel Target SFC Promosi ke Liga 1 Tahun Depan

Banyak Pemilih Bisa Ubah Pilihan Menurut Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024, Cek Kekuatan Paslon Usai Selamat Degradasi, Pj Gubernur Dorong Sriwijaya FC Lolos Liga 1 Seiring Manajemen Baru Soal dan Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 92, 93, 94, 95, 96 Kurikulum 2013 Halaman 4 Bangkapos.com

Pj Gubernur DKI Bakal Beri Solusi Terbaik untuk Pengusaha Terkait Kenaikan Pajak Hiburan Hasil Survei Pilpres 2024 Hari Ini, Perebutan Suara di Jawa Timur Kian Ketat, 3 Paslon Selisih Tipis Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all

"Kompleks (lokasi) strategis Rudal Sarmat RS 28 telah disiagakan dalam tugas tempur,” seperti dikutip dari RIA Novosti. Pada April 2022 silam, Moskow menyatakan telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, yang mampu membawa muatan nuklir. Putin, yang kerap melontarkan ancaman nuklir terselubung terhadap sekutu sekutu Barat Kyiv selama perang di Ukraina, saat itu mengklaim bahwa senjata tersebut akan membuat musuh musuh Rusia “berpikir dua kali.”

Rusia menguji salah satu hulu ledak Sarmat selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Ukraina pada Februari 2023, namun uji coba tersebut tampaknya tidak berhasil. RS 28 Sarmat – dijuluki 'Satan 2' oleh para analis Barat – adalah salah satu rudal generasi terbaru Rusia yang diluncurkan oleh Putin pada tahun 2018 yang juga mencakup rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard. Dengan berat lebih dari 200 ton dan mampu mengangkut banyak hulu ledak, Sarmat dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti rudal dengan fase peluncuran awal yang singkat.

Teknologi ini membuat sistem pengawasan musuh berpeluang kecil dan sempit untuk melacaknya. Langkah Moskow menerjunkan Sarmat RS 28 ini menjadi tandingan yang sepadan pada langkah NATO yang cenderung jor joran menyuplai Ukraina dengan amunisi dan persenjataan hebat. Jerman misalnya, setelah mengirimkan tank Leopard, terindikasi bakal mengirimkan rudal Taurus, roket dari udara ke darat yang punya daya jangkauan 500 kilometer.

Denmark dan Belanda di sisi lain, bersiap mengirimkan bantuan militer air support berupa pesawat F 16 plus pelatihan para pilot dengan supervisi dari Amerika Serikat (AS). Adapun AS sebagai ketua kelas, bahkan berencana menggelontorkan tambahan bantuan sebesar 250 juta AS berupa persenjataan dan amunisi ke Ukraina. Ini termasuk pengiriman paket pertama tank Abrams M1A1 yang dijadwalkan akan tiba di Ukraina dalam beberapa minggu ke depan.

Melihat langkah Rusia vs Ukraina beserta sekutu baratnya, peperangan besar lainnya dari apa yang disebut lanjutan dari 'counter offensive'Ukraina pada Juni silam, diyakini terjadi pada musim gugur mendatang.

Rusia: Serangan 3 Drone Ukraina Rusak 2 Gedung di Moskow, 1 Orang Terluka

Rusia: Serangan 3 Drone Ukraina Rusak 2 Gedung di Moskow, 1 Orang Terluka

Tiga drone Ukraina menghantam Kota Moskow, Rusia pada Minggu (30/7/2023) pagi. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, satu drone berhasil dihancurkan dan dua lainnya menghantam dua gedung. "Pada pagi hari tanggal 30 Juli 2023, upaya serangan teroris rezim Kyiv dengan kendaraan udara tak berawak di objek objek di kota Moskow digagalkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, Minggu (30/7/2023).

“Satu UAV (drone) Ukraina dihancurkan di udara oleh sistem pertahanan udara di atas wilayah distrik Odintsovo, Moskow," lanjutnya. "Dua drone lagi dihancurkan oleh peperangan elektronik dan, setelah kehilangan kendali, jatuh di wilayah kompleks bangunan non perumahan Kota Moskow," tambahnya, seperti diberitakan NDTV . Satu orang terluka akibat ledakan drone di sebuah gedung di Moskow, Rusia, pada Minggu (30/7/2023) pagi.

"Seorang satpam terluka di gedung Oko 2 akibat ledakan itu. Kaca dari lantai satu sampai lantai empat hancur akibat serangan pesawat tak berawak," kata sumber itu kepada TASS. Jadwal Tahapan OSN Terbaru Tahun 2024 Mulai dari Tingkat Sekolah, Kabupaten, Propinsi dan Nasional PT Damri Buka Lowongan Kerja 2024 Terbaru, Tamatan SMA/SMK Bisa Langsung Jadi Pegawai BUMN

Rusia: Serangan 3 Drone Ukraina Rusak 2 Gedung di Moskow, 1 Orang Terluka Berlayar ke Pelabuhan Raha, Cek Jadwal Kapal KFC Jetliner Terbaru Januari Februari 2024 Kunci Jawaban PKN Kelas 10 Halaman 138 Kurikulum Merdeka, Suku di Indonesia Halaman all

KTM Masih Dilema soal Jatah Wildcard untuk Dani Pedrosa & Pol Espargaro di MotoGP 2024 Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4 Sebelumnya, Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin mengatakan kota itu diserang oleh drone Ukraina pada Minggu pagi.

Fasad dua gedung perkantoran Kota Moskow rusak ringan. "Kacanya pecah akibat ledakan di lantai lima dan enam gedung 50 lantai di tanggul Presnenskaya," kata sumber itu. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kebakaran yang terjadi.

Selain itu, orang orang dievakuasi setelah terjadi ledakan. Layanan operasional dan lembaga penegak hukum tiba di lokasi tidak lama kemudian. Bandara Ibu Kota Vnukovo ditutup untuk kedatangan dan keberangkatan karena insiden tersebut.

Dalam waktu kurang dari satu jam, operasi tampaknya kembali normal, dikutip dari Al Jazeera . Serangan drone pada Minggu (30/7/2023) pagi ini adalah upaya keempat di Moskow, memicu kekhawatiran tentang kerentanan Moskow terhadap serangan dari Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, serangan seperti tiu tidak mungkin terjadi tanpa bantuan yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO nya kepada Ukraina.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menembak jatuh drone Ukraina di luar Moskow pada Jumat (28/7/2023). Dua drone lagi menghantam Moskow pada Senin (24/7/2023), yang salah satunya jatuh di dekat markas Kementerian Pertahanan Rusia di sepanjang Sungai Moskow, seperti diberitakan Euro News . Drone lainnya menghantam sebuah gedung perkantoran di Moskow selatan, menghancurkan beberapa lantai atas.

Misil Ukraina Dibalas Rudal Rusia, Gedung Dinas Keamanan SBU Meledak Kena Hantam Roket

Misil Ukraina Dibalas Rudal Rusia, Gedung Dinas Keamanan SBU Meledak Kena Hantam Roket

Misil Ukraina Dibalas Rudal Rusia, Gedung Dinas Keamanan SBU Meledak Kena Hantam Roket Setidaknya sembilan orang terluka termasuk dua anak setelah peluru kendali (rudal) menghantam dua bangunan di kota Dnipro, Ukraina timur. Laporan BBC mengkonfirmasi, lantai atas blok perumahan besar (mirip apartemen) nyaris hancur total dalam serangan pada Jumat (28/7/2023) malam.

Selain gedung pemukiman, sebuah gedung lain milik dinas keamanan Ukraina (Sluzhba bezpeky Ukrainy/SBU) juga dihantam misil, kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Dia menyebut ledakan ini merupakan "teror rudal Rusia". Zelensky mengunggah sebuah video di Telegram yang menunjukkan asap mengepul dari bangunan yang rusak dan kebakaran di permukaan jalan.

Dia mengatakan, telah mengadakan pertemuan darurat dengan SBU, kementerian dalam negeri, instansi layanan darurat, dan pejabat lokal setelah insiden tersebut. Ramalan Shio Minggu Ini 22 28 Januari 2024: Shio Anjing Shio Kambing Shio Kelinci Sukses Besar Halaman 4 Misil Ukraina Dibalas Rudal Rusia, Gedung Dinas Keamanan SBU Meledak Kena Hantam Roket

Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 Kepala daerah Dnipro, Serhiy Lysak mengatakan, dua anak, berusia 14 dan 17 tahun, termasuk di antara yang terluka. Dia menambahkan, mereka dirawat di rumah.

"Tidak ada korban jiwa dari serangan yang terjadi pada pukul 20:30 waktu setempat (17:30 GMT)," kata Lysak. Menurut Walikota Dnipro Borys Filatov, serangan ini adalah yang kali ketiga gedung SBU menjadi sasaran Rusia. "Kedua bangunan yang dihantam rudal pada serangan Jumat malam, sebagian besar kosong," katanya.

Dia menambahkan bahwa bangunan tempat tinggal baru saja selesai dan unit sedang disiapkan untuk dijual. Serangan Rudal di Ukraina itu terjadi setelah Rusia mengonfirmasi pada hari Jumat kalau pihak mereka telah mencegat dua rudal Ukraina di wilayah Rostov selatan, yang berbatasan dengan Ukraina. Moskow mengatakan, 15 orang terluka oleh puing puing yang jatuh di kota pelabuhan di bagian selatan, Taganrog.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan rudal S 200 pertama ditarget ke "infrastruktur perumahan" di kota berpenduduk sekitar 250.000 orang tersebut. Tak lama setelah itu, dikatakan jatuh rudal S 200 kedua di dekat kota Azov, dengan puing puing jatuh di daerah yang tidak berpenghuni. Gubernur wilayah Rostov Vasily Golubev mengatakan 15 orang menderita "luka ringan" akibat pecahan dalam ledakan di dekat kafe "Chekhov Park" di pusat Taganrog.

Taganrog terletak di pesisir Laut Azov dan sekitar 25 mil (40 km) dari perbatasan dengan Ukraina. Kota ini juga berada di jalan menuju kota pelabuhan Mariupol, kota pelabuhan strategis yang hancur akibat penembakan Rusia.

Dmitry Medvedev: Rusia akan Cegah Ukraina Gabung NATO, Perang akan Berlangsung Lama

Dmitry Medvedev: Rusia akan Cegah Ukraina Gabung NATO, Perang akan Berlangsung Lama

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan Rusia akan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO. Selama ini, Rusia menuntut NATO agar menghormati keamanan di perbatasannya, namun Kremlin tidak bisa menahan perluasan wilayah NATO. "Rusia terancam oleh potensi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Kamiakan menghentikan ancaman Ukraina bergabung dengan NATO melalui satu atau cara lainnya," kata Dmitry Medvedev dalam artikel nasional Rusia di media Rossiyskaya Gazeta , Minggu (2/7/2023).

Komentar itu menentang anggapan Rusia yang disebut salah perhitungan untuk mencegah ekspansi NATO ke Ukraina, yang justru membuat Finlandia dan Swedia mengajukan keanggotaan pada NATO. "Kedua negara nordik sudah bergabung dengan aliansi (NATO)," kata Medvedev. "Padahal Rusia selalu meminta untuk tidak memperluas bagian ke bekas negara kita, terutama yang memiliki sengketa teritorial dengan kami," lanjutnya, dikutip dari RT .

Medvedev berjanji, Rusia tidak akan menghentikan perang jika masih ada ancaman Ukraina untuk bergabung dengan NATO. VIDEO Jerman Kirim Tank dan Ribuan Amunisi ke Israel, Hamas: Tak Belajar dari Masa Lalu Hamas Mengecam Niat Jerman untuk Memasok Peluru Tank kepada Israel, Jerman Siap Jadi Mitra Genosida

Kehidupan Sederhana Pelaku Carok di Madura, Kini Tolak Donasi, Keluarga Tak Mau Minta minta Profil Yann Sommer, Sosok Leader Silenzioso Inter Milan, jadi Pahlawan Gagalkan Penalti Fiorentina Bule Austria Arzum Balli Siap Ceraikan Awan Petugas PPSU Pondok Labu karena Kecanduan Judi

Ironis & Bak Lupa Sejarah, Jerman Bakal Pasok Peluru Tank Israel, Hamas: Jerman Jadi Mitra Genosida Harga HP Xiaomi Terbaru 2024:Redmi Note 13, HP Poco X6, Poco X6 Pro,Redmi 13C hingga Xiaomi 13 Ultra Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all

"Karena anggota NATO mengatakan, suatu negara tidak dapat bergabung dengan mereka jika terlibat dalam konflik bersenjata. Konflik dengan Ukraina akan permanen karena keberadaan Rusia dipertaruhkan," kata Medvedev memperingatkan. Artikel itu merinci pandangan Medvedev tentang permusuhan di Ukraina dalam konteks konfrontasi geopolitik yang lebih luas. Dmitry Medvedev mengaku memiliki pandangan sendiri soal perang di Ukraina.

"Seseorang tidak perlu menjadi nabi untuk menyadari fase konfrontasi (di Ukraina) ini akan berlangsung selama beberapa dekade," prediksinya. Menurutnya, perlu ada keseimbangan kekuatan global, di mana Ukraina tidak memiliki pandangan anti Rusia seperti saat ini. "Tatanan dunia yang seimbang akan membutuhkan perjanjian internasional baru yang mirip dengan Undang Undang Akhir Helsinki tahun 1975 dan kemungkinan perombakan Perserikatan Bangsa Bangsa," kata Medvedev.

Perjanjian tersebut merupakan elemen kunci dari detente AS USSR (Uni Soviet), yang menguraikan komitmen para penandatangan untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya mengatakan harapannya kepadaPerdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, yang berkunjung ke Kyiv pada Sabtu (1/7/2023). Ia meminta dukungan Spanyol agar Ukraina diundang ke KTT NATO dan mengharapkan keanggotaan NATO.

"Kami yakin, hari ini ada semua alasan untuk memperpanjang undangan keanggotaan NATO untuk Ukraina," kata Presiden Zelensky. Melalui wawancaranya dengan media Spanyol, El Pais, Zelensky berharap Ukraina diundang ke KTT NATO di Vilnius, Lithuania, pada 11 12 Juli 2023. "Kami ingin menerima undangan (untuk bergabung dengan NATO) di (KTT NATO di) Vilnius," katanya, dikutip dari Kantor Kepresidenan Ukraina.

Menurutnya, NATO adalah jaminan keamanan terbaik dalam menghadapi invasi Rusia. "Kami tidak punya alternatif lain," tegas Zelensky.