Ukraina Klaim Rudal Patriotnya Hancurkan Tiga Jet Tempur SU-34 Rusia di Kherson

Ukraina Klaim Rudal Patriotnya Hancurkan Tiga Jet Tempur SU-34 Rusia di Kherson

Presiden Volodymyr Zelensky dan para pejabat militer Ukraina mengatakan pasukannya telah menembak jatuh tiga pesawat pembom tempur Su 34 Rusia di wilayah Kherson pada Jumat (22/12/2023). Para analis memperkirakan militer Ukraina menggunakan rudal Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk melumpuhkan pesawat pengebom tempur Su 34 Rusia. “Militer kami telah berhasil menembak jatuh tiga pesawat pengebom tempur Su 34 Rusia!,” ujar Mykola Oleshchuk, Komandan Angkatan Udara Ukraina.

Sementara itu, pakar penerbangan Ukraina Valeriy Romanenko merasa yakin bahwa rudal Patriot kemungkinan besar dapat menjatuhkan jet tempur Rusia lainnya. "Ini adalah situasi di mana Rusia menjatuhkan hingga 100 bom di selatan. Tiga di antaranya terbang bersama dan tertangkap. Mereka tidak memperhitungkan bahwa Patriot memiliki jangkauan 160 km untuk target aerodinamis," kata Romanenko. Hingga saat ini, banyak pihak menilai keberhasilan Ukraina semakin berkurang sejak pasukannya memperoleh keuntungan besar setahun yang lalu dalam merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di timur laut dan selatan.

Hasil Survei Capres 2024 Berubah, Intip Elektabilitas Terbaru Anies, Prabowo, Ganjar Jelang Pilpres Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Kunci Jawaban Post Test Modul 2 Topik Merancang Pembelajaran SMK, Pak Anto Seorang Guru IPA Kelas 6

Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 di 4 Lembaga: Anies, Prabowo dan Ganjar, Siapa Terkuat? Bule Austria Arzum Balli Siap Ceraikan Awan Petugas PPSU Pondok Labu karena Kecanduan Judi Andai Prabowo Gibran Menang, Ganjar Mahfud hingga Anies Cak Imin Bakal Diajak Rekonsiliasi

Jawaban Modul 2, Berikut Peran Media Ajar Dalam Proses Pembelajaran Berpusat Pada Murid Kecuali? Dapat Upah Rp5000, Mbah Semi Utang Beras Demi Makan, Dinsos Sebut Hidupnya %27Sangat Tidak Kekurangan%27 Halaman 4 Serangan balasan yang diluncurkan di wilayah timur dan selatan pada Juni lalu hanya mempunyai kemajuan yang terbatas.

Hal itu sejalan dengan pernyataan Zelensky yang mengakui kemajuan yang dicapai negaranya dalam perang dengan Rusia lebih lambat dari yang diharapkan. Meski begitu, ia menepis pernyataan panglima militer, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, bahwa perang telah memasuki fase "gesekan" yang memerlukan perubahan taktik.