Aset Orang Terkaya Ukraina yang Disita Putin Akhirknya Akan Diakuisisi Perusahaan Rusia

Aset Orang Terkaya Ukraina yang Disita Putin Akhirknya Akan Diakuisisi Perusahaan Rusia

Rusia telah mengizinkan perusahaan dalam negeri Luchshee Resheniemengakuisisi aset perusahaan batu bara milik konglomerat Ukraina, Rinat Akhmetov. Kremin pada Kamis (25/1/2024) telah mengonfirmasi perusahaan saham gabungan 'Solusi Terbaik' akan mengakuisisi 100 persen saham Don Anthracite dan Obukhovsky Mine Management, yang berlokasi di Wilayah Rostov, dari Fabcell Limited yang berbasis di Siprus. Rinat Akhmetov dikenal sebagai seorang oligarki Ukraina, ia dipercaya sebagai orang terkaya di Ukraina dengan kekayaan aset sekitar 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 90 triliun (kurs 15.800/dolar AS).

Perusahaan saham gabungan 'Solusi Terbaik' akan mengakuisisi 100% saham Don Anthracite dan Obukhovsky Mine Management, yang berlokasi di Wilayah Rostov, dari Fabcell Limited yang berbasis di Siprus. Putin menandatangani penjualan tersebut berdasarkan keputusannya pada bulan Agustus 2022 tentang “penerapan langkah langkah ekonomi khusus di sektor keuangan, bahan bakar, dan energi sehubungan dengan tindakan tidak ramah yang dilakukan oleh negara negara asing tertentu dan organisasi internasional.” Perusahaan induk energi Akhmetov, DTEK, awalnya membeli kedua perusahaan tersebut pada tahun 2012, seharga $39 juta. Namun, pada tahun 2021, DTEK mengumumkan bahwa mereka akan menjualnya untuk melunasi hutangnya kepada Bank Tabungan.

Menurut outlet Rusia Kommersant, Don Anthracite dan Obukhovsky Mine Management dijual pada Agustus 2021 ke Valleyton Investments yang berbasis di Siprus seharga $230 juta, sementara utang mereka diperkirakan hampir $447 juta. Sinopsis Film Blood Father, Aksi Mel Gibson Jadi Pembunuh Berdarah Dingin, Malam Ini di TransTV Sinopsis Film Speed Racer, Aksi Balapan Ungkap Konspirasi Jahat, Tayang Malam Ini di TransTV

Aset Orang Terkaya Ukraina yang Disita Putin Akhirknya Akan Diakuisisi Perusahaan Rusia Sinopsis Danny the Dog, Adu Akting Jet Li dan Morgan Freeman, Tayang Malam Ini di TransTV Pilunya Remaja di Indramayu Terpaksa Putus Sekolah, Terbaring Lemah, Rumah Sakit Bilang Tak Apa apa

Sinopsis Film Triple Threat, Aksi Iko Uwais Melawan Pembunuh Bayaran, Tayang Malam Ini di TransTV Perang Rusia Ukraina Hari ke 704: Pasukan Putin Serang Benteng Kyiv di Kupyansk Dapat Upah Rp5000, Mbah Semi Utang Beras Demi Makan, Dinsos Sebut Hidupnya %27Sangat Tidak Kekurangan%27 Halaman 4

Namun pada bulan September 2022, aset Akhmetov di Rusia disita karena “membiayai terorisme,” karena SCM Holding miliknya memberikan sejumlah besar uang kepada militer Ukraina. Perusahaan lain yang berbasis di Siprus, Fabcell Limited, muncul pada saat itu sebagai pemilik sah kedua perusahaan pertambangan tersebut. Pada Juni 2023, Fabcell menyerahkan administrasi Manajemen Tambang Don Anthracite dan Obukhovsky kepada SBK Premier, yang sebelumnya merupakan divisi dari Sberbank.

'Solusi Terbaik' didirikan sebagai perusahaan saham gabungan bisnis kecil pada November 2022, dan diakuisisi oleh Orion 1 Specialized Financial Company LLC pada Januari 2023, dilaporkan dipimpin oleh eksekutif senior Sberbank.

Zelensky Ancam Presiden Rusia: Anak Cucu Putin Harus Diadili dan Dipenjara

Zelensky Ancam Presiden Rusia: Anak Cucu Putin Harus Diadili dan Dipenjara

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengancam seluruh keluarga Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan pengadilan pidana dan hukuman penjara yang lama. Ancaman itu disampaikan Zelensky lewat pidatonya saat menghadiri Forum Ekonomi Eropa di Davos, Swiss, pada Selasa (16/1/2024). Pemimpin Ukraina itu mengatakan bangsanya tidak akan memaafkan Putin, keluarga, dan pendukungnya.

“Pertama tama, rakyat Ukraina tidak akan pernah memaafkan Putin, rombongannya, semua orang yang mensponsori terorisme ini, yang merenggut nyawa kami, rakyat kami, anak anak kami," kata Zelensky. Zelensky mengatakan anak anak Ukraina yang selamat dari serangan Rusia, kini berjuang dan tumbuh di lingkungan perang. "Mereka tumbuh besar karena perang ini, dan membuat mereka kehilangan masa kanak kanaknya,” kata Zelensky, dikutip dari Unian Ukraine .

Ia mengatakan, anak dan cucu Putin akan menanggung akibat dari invasi Rusia di Ukraina, baik di dunia maupun di akhirat. "Putin tidak akan beristirahat dengan damai, baik di dunia ini maupun di akhirat. Baik anak anaknya, maupun cucu cucunya,” tambahnya. Hizbullah Balas Kematian Komandan Pasukan Radwan, Markas Komando Israel Hujan Drone Bunuh Diri

Padahal Kader PDIP Tapi Tak Dampingi Ganjar Kampanye di Makassar, Danny Pomanto : Baik Untuk Semua PSM Makassar Harap Tuah Stadion Batakan: Titik Balik ke Papan Atas! Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman 4

"Pemimpin Rusia tersebut adalah satu satunya alasan mengapa berbagai perang dan konflik terus terjadi,” lanjutnya. Zelensky menegaskan, keluarga Putin juga harus diadili di pengadilan dan dipenjara karena mendukung invasi Rusia di Ukraina. “Ya, kami bukan teroris, sehingga ini akan menjadi persidangan pidana, yang setelahnya Putin dan seluruh keluarganya akan menghabiskan liburan panjang bertahun tahun di balik jeruji besi," tambahnya, dikutip dari Interfax .

Menurut Zelensky, Putin adalah orang yang harus bertanggung jawab atas invasi Rusia yang mungkin akan meluas. “Harus ada tanggung jawab, karena setelah teror ini, akan ada pengulangan lainnya, otokrasi, agresi. Jadi, itu mungkin terjadi, jika tidak ada konsekuensinya,” kata Zelensky. Penyebutan cucu Putin oleh Zelensky terjadi hanya sehari setelah Anne Applebaum, jurnalis Amerika Serikat (AS) dan istri Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski, mengklaim Presiden Rusia memiliki cucu berkewarganegaraan Belanda.

Sumbernya adalah rekan Alexei Navalny, seorang blogger Rusia yang dipenjara karena mengorganisir demonstrasi anti pemerintah. Presiden Rusia ini menikah dari tahun 1983 hingga 2013 dan memiliki dua anak perempuan, yang tidak menjadi sorotan media. Mantan istrinya, Lyudmila Ocheretnaya, dijatuhi sanksi oleh Inggris pada 2022.

Perdana, Korea Utara Izinkan Turis Asing Masuk Lagi setelah 4 Tahun, Rusia jadi Wisatawan Pertama

Perdana, Korea Utara Izinkan Turis Asing Masuk Lagi setelah 4 Tahun, Rusia jadi Wisatawan Pertama

Korea Utara kembali membuka pintu masuk untuk turis asing pasca pandemi Covid 19 pada awal tahun 2020. Menurut sebuah postingan dari otoritas Provinsi Rusia dan pemandu wisata Barat, Rusia akan menjadi wisatawan pertama yang diizinkan masuk ke Korea Utara. Nantinya, turis Rusia akan melakukan perjanalan ski ke Korea Utara selama 4 hari.

Mereka akan berangkat dari Rusia pada 9 Februari 2024 dan mencakup pemberhentian di Pyongyang dan resor ski. Menurut laporan Tass pada hari Rabu, sejumlah wisatawan dari wilayah timur jauh Rusia, Primorye, pertama tama akan terbang ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dikutip dari AP News. Di Pyongyang, mereka akan mengunjungi monumen seperti 'Menara Juche' yang namanya diambil dari nama ideologi Juche yang dianut Korea Utara.

Para wisatawan kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Masik Pass di pantai timur Korea Utara, tempat resor ski itu berada. Perjalanan tersebut diiklankan oleh sebuah lembaga yang berbasis di Vladivostok, diatur ketika gubernur wilayah timur jauh Rusia, Primorsky Krai, yang berbatasan dengan Korea Utara, Oleg Kozhemyako mengunjungi Pyongyang untuk melakukan pembicaraan pada bulan Desember, dikutip dari Reuters. Ramalan Zodiak Besok 31 Januari 2024 untuk Capricorn, Aquarius dan Pisces: Karir, Cinta, Kesehatan

Daftar 6 Negara yang Lolos ke Perempat Final Piala Asia 2023, Drama Korsel Pulangkan Arab Saudi DEAL RESMI Transfer LIGA INGGRIS Pekan 4 Januari 2024: Man City 3, MU 9, Liverpool 14, Arsenal 3 Halaman 4 Ramalan Zodiak Besok 31 Januari 2024 untuk Cancer, Leo dan Virgo: Horoskop Karir, Cinta dan Keuangan

Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all Kozhemyako melakukan perjalanan ke Pyongyang pada bulan Desember untuk melakukan pembicaraan mengenai peningkatan hubungan ekonomi sebagai bagian dari pertukaran bilateral sejak pertemuan puncak Kim Jong Un dan Vladimir Putin. Dengan adanya perjalanan ini, menggarisbawahi peningkatan kerja sama antara Moskow dan Pyongyang.

Manajer umum Koryo Tours yang berbasis di Beijing, Simon Cockerell, yang tidak terlibat dalam perjalanan tersebut, mengatakan bahwa mitranya di Korea Utara telah mengonfirmasi kunjungan tersebut. “Ini merupakan pertanda baik, namun saya ragu untuk mengatakan bahwa hal ini akan mengarah pada pembukaan yang lebih luas karena keadaan khusus untuk perjalanan kali ini,” katanya. Meskipun begitu, ia menilai ini merupakan langkah positif bagi Korea Utara.

“Tetapi mengingat tidak ada wisatawan yang berkunjung selama lebih dari empat tahun, perjalanan wisata apa pun dapat dipandang sebagai langkah maju yang positif," jelasnya. Pariwisata sebagian besar tidak terpengaruh oleh resolusi Dewan Keamanan PBB yang membatasi bisnis dengan Korea Utara terkait program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Sebelum adanya pandemi, Korea Utara sempat mengalami lonjakan wisatawan Tiongkok.

Lonjakan tersebut membawa dampak positif bagi Korea Utara. Saat itu, Korea Utara mendapat dana tambahan hingga 175 juta dollar, tepatnya pada 2019. Seorang profesor di Institut Studi Timur Juh Universitas Kyungnam di Seoul, Lim Eul Chul mengatakan Korea Utara kemungkinan akan membuka perbatasannya lebih lanjut dengan cara yang sangat terbatas dan bertahap.

Barat Jor-joran Senjata ke Ukraina, Rusia: Rudal Balistik Antar-Benua Sarmat RS-28 Siap Tempur

Barat Jor-joran Senjata ke Ukraina, Rusia: Rudal Balistik Antar-Benua Sarmat RS-28 Siap Tempur

Rusia Kerahkan Rudal Balistik Antar Benua RS 28 yang Disebut Putin Tak Terkalahkan Saat Barat Jor joran ke Ukraina Rusia merespons manuver jor joran negara negara Barat dalam memberi bantuan persenjataan ke Ukraina, lewat sebuah pengumuman pengerahan senjata rudal balistik antar benua (ICBM/intercontinental ballistic missile). Rudal balistik antar benua ini merupakan rudal strategis generasi terbaru yang pernah digambarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “ yang tak terkalahkan”.

Laporan terbaru menyebut, rudal balistik Sarmat RS 28 Rusia ini sudah dikerahkan untuk tugas tempur di Ukraina. Sebelumnya, merujuk laporan kantor berita pemerintah RIA Novosti, Kremlin menyatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat akan siap untuk tugas tempur pada akhir tahun 2022. Namun tenggat waktu telah berlalu, dan pada Juni, Putin mengatakan bahwa sistem rudal baru akan dikerahkan untuk tugas tempur “segera”, tanpa menyebutkan tanggal spesifiknya.

Direktur Jenderal Roscosmos, badan antariksa Rusia, Yuri Borisov mengatakan kalau Rudal Balistik Antar benua itu siap digunakan perang, Jumat (1/9/2023). Pj Gubernur Kalbar Yakin Kopi Liberika Bakal Disukai Anak Muda Sriwijaya FC Selamat Degradasi Liga 2, Pj Gubernur Sumsel Target SFC Promosi ke Liga 1 Tahun Depan

Banyak Pemilih Bisa Ubah Pilihan Menurut Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024, Cek Kekuatan Paslon Usai Selamat Degradasi, Pj Gubernur Dorong Sriwijaya FC Lolos Liga 1 Seiring Manajemen Baru Soal dan Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 92, 93, 94, 95, 96 Kurikulum 2013 Halaman 4 Bangkapos.com

Pj Gubernur DKI Bakal Beri Solusi Terbaik untuk Pengusaha Terkait Kenaikan Pajak Hiburan Hasil Survei Pilpres 2024 Hari Ini, Perebutan Suara di Jawa Timur Kian Ketat, 3 Paslon Selisih Tipis Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all

"Kompleks (lokasi) strategis Rudal Sarmat RS 28 telah disiagakan dalam tugas tempur,” seperti dikutip dari RIA Novosti. Pada April 2022 silam, Moskow menyatakan telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, yang mampu membawa muatan nuklir. Putin, yang kerap melontarkan ancaman nuklir terselubung terhadap sekutu sekutu Barat Kyiv selama perang di Ukraina, saat itu mengklaim bahwa senjata tersebut akan membuat musuh musuh Rusia “berpikir dua kali.”

Rusia menguji salah satu hulu ledak Sarmat selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Ukraina pada Februari 2023, namun uji coba tersebut tampaknya tidak berhasil. RS 28 Sarmat – dijuluki 'Satan 2' oleh para analis Barat – adalah salah satu rudal generasi terbaru Rusia yang diluncurkan oleh Putin pada tahun 2018 yang juga mencakup rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard. Dengan berat lebih dari 200 ton dan mampu mengangkut banyak hulu ledak, Sarmat dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti rudal dengan fase peluncuran awal yang singkat.

Teknologi ini membuat sistem pengawasan musuh berpeluang kecil dan sempit untuk melacaknya. Langkah Moskow menerjunkan Sarmat RS 28 ini menjadi tandingan yang sepadan pada langkah NATO yang cenderung jor joran menyuplai Ukraina dengan amunisi dan persenjataan hebat. Jerman misalnya, setelah mengirimkan tank Leopard, terindikasi bakal mengirimkan rudal Taurus, roket dari udara ke darat yang punya daya jangkauan 500 kilometer.

Denmark dan Belanda di sisi lain, bersiap mengirimkan bantuan militer air support berupa pesawat F 16 plus pelatihan para pilot dengan supervisi dari Amerika Serikat (AS). Adapun AS sebagai ketua kelas, bahkan berencana menggelontorkan tambahan bantuan sebesar 250 juta AS berupa persenjataan dan amunisi ke Ukraina. Ini termasuk pengiriman paket pertama tank Abrams M1A1 yang dijadwalkan akan tiba di Ukraina dalam beberapa minggu ke depan.

Melihat langkah Rusia vs Ukraina beserta sekutu baratnya, peperangan besar lainnya dari apa yang disebut lanjutan dari 'counter offensive'Ukraina pada Juni silam, diyakini terjadi pada musim gugur mendatang.