Bank sentral Ukraina (NBU) akan menasionalisasi Sense Bank milik Rusia yang selama ini masuk dalam 10 bank beraset terbesar di Ukraina. NBU mengatakan pihaknya akan “menarik dari pasar bank yang penting secara sistemik" dan mengajukan proposal kepada pemerintah tentang partisipasi negara dalam proses tersebut. Sense Bank sebelumnya dikenal sebagai Alfa Bank Ukraina masuk dalam daftar bank yang penting secara sistemik, menurut data bank sentral Ukraina.
Sebagai bagian dari respons ekonominya terhadap invasi skala besar Moskow, Kyiv telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan membuka kasus pengadilan untuk menyita aset berharga yang dimiliki oleh Moskow di Kyiv dan pengusaha yang dekat dengan Kremlin. Juni lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menandatangani undang undang yang memungkinkan pemerintah untuk menasionalisasi bank dari pemilik yang berada di bawah sanksi karena invasi Rusia. Dalam sebuah pidato, Zelenskiy mencatat langkah bank sentral, tanpa menyebutkan nama Sense Bank.
"Kini sudah saatnya kabinet para menteri segera mempertimbangkan proposal yang relevan dari bank sentral dan mendukung mereka terkait dengan lembaga keuangan ini," kata Zelenskiy. Bacaan Doa Hujan, Doa Setelah Turun Hujan hingga Doa Ketika Terjadi Petir Simak Bacaan Doa Selamat Dunia dan Akhirat Versi Panjang: Memohon agar Dihindarkan dari Siksa Kubur
Terbaru Cara Sadap WA Jarak Jauh, Bongkar Chat WhatsApp, Rekam Suara, Daftar Kontak yang Dihubungi Apakah Wanita Haid Boleh Ziarah Kubur? Berikut Penjelasan Adab, Bacaan Doa Ziarah Kubur dan Hukumnya Bacaan Niat Puasa Sahur dan Doa Buka Puasa Ramadhan 2024, Latin Juga Artinya
Chelsea Memantau Striker Seharga Rp 1 Triliun Itu, David Hampir Setara Kylian Mbappe Musim Lalu Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all "Demi kepentingan investor, demi stabilitas keuangan dan keadilan fundamental,” sambungnya.
Pejabat bank sentral Ukraina mengatakan pihaknya akan membahas rencana untuk menasionalisasi Sense Bank dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan pemberi pinjaman utama negara itu pada Jumat (21/7/2023). Mereka juga berharap Pemerintah segera mengambil keputusan dan proses nasionalisasi bank dapat selesai pada akhir pekan ini.